KETIKA LANGIT TAK LAGI SAMA DIJUNJUNG NAMUN BUMI INGIN SAMA DIPIJAK

Dunia ini hanya sebagai tempat diujinya kehidupan karena kehidupan yang kekal hanya setelah kita mati. Entahlah apa yang ada dalam pikiran orang-orang sekarang khususnya di Cikedung. Sifat masa bodoh dan ingin menang sendiri sudah benar-benar merajalela sampai-sampai kepentingan umumpun dirusak, untuk Cikedung justru dilakukan oleh pendatang. Mereka datang untuk menumpang usaha disana tapi kelakuan mereka justru banyak mengganggu lingkungan. Misalnya membangun toko permanen diatas tanah pasar desa yang milik umum seakan hak miliknya sendiri sehingga hak berdagang untuk siapapun disana dirampas mereka, atau membuang sampah dipinggir jalanan Pasirangin dengan sembarangan walau sudah disediakan tempat sampah khusus yang dibangun disitu sehingga mengotori lingkungan dan pemandangan, atau membikin tenda berjualan pas dibibir jalan atau pas ditikungan jalan, atau membuat pencucian disisi dekat jalan, mereka tak berpikir usahanya mengganggu jalan umum yang juga kepentingan umum, mereka tak berpikir bagaimana jika ada kebakaran, jika jalannya sesak. Bagaimana jika ada ambulan yang membawa orang sekarat jika jalannya macet karena keegoan mereka. Atau penjual kaset yang musiknya distel keras-keras sampai tengah malam, atau bengkel yang mengeraskan bunyi motornya sampai membisingkan suara disekitarnya? Mereka tak berpikir apakah dilingkungannya ada anak kecil sakit atau belajar, atau manula yang sakit? Mereka hanya menumpang usaha dan tidak memberikan kontribusi apa-apa bagi masyarakat sekitar selain mengganggu dan mengganggu, hanya memikirkan keuntungan sendiri dengan mengganggu kepentingan lain. Mereka tidak berpikir kelakuanya menganiaya orang lain? Bukankah berdosa? Apakah sudah tidak takut dosa? Apakah mereka sadar mereka memberi makan dan minum anak isterinya dengan aniaya pada orang lain?




Kita serba salah ! Diam mereka semena-mena jika protes kita dituduh yang bukan-bukan...
tapi suatu saat akan muncul gelombang protes yang justru merugikan mereka sendiri karena sifat egonya itu.
Kita mestinya saling menghargai dan menghormati dimanapun kita berada, bukan semaunya sendiri...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel